Minggu, 06 April 2014

Saran A.S. Laksana Sebelum Memasuki Bilik Suara

Diantara 7 hari dalam seminggu, hari minggu adalah hari yang paling aku suka dalam membaca koran. Karena disitu ada tulisannya mas Sulak (A.S. Laksana) di Ruang Putih. Aku mulai mengenali mas Sulak dalam tulisan melalui koran Jawa Pos edisi hari Minggu. Pertama membaca tulisannya aku langsung suka. Menurutku tulisannya menarik. Beliau punya cara sendiri dalam menulis. Mungkin itu yang biasa dibilang dengan istilah 'orisinil'. Setiap membuka koran Minggu, hal yang pertama kali kucari adalah tulisannya Mas Sulak.

Kemarin, (Minggu, 6 April 2014) mas Sulak menulis tentang Pemilihan Legislatif yang sebentar lagi akan kita laksanakan. Disitu tertulis Judul "Beberapa Saran Sebelum Memasuki Bilik Suara". Disini, saya ingin sharing tulisan mas Sulak tersebut.

Ada beberapa hal yang menjadi saran mas Sulak pada kita dalam hal memilih wakil di DPR.Yang pertama menjadi saran Mas SUlak adalah, jangan memilih orang yang memilik kepribadian ganda macam tokoh dalam novel Rober Louis Stevenson 'Dr Jekyll and Mr. Hyde. Diceritakan disini bahwa Dr. Jekyll adalah ilmuwan baik hati yang terbebani oleh kebaikannya, lalu membuat ramuan ajaib yang jika diminum bisa mengubahnya menjadi manusia bejat yang bernama Mr. Hyde sosok baru untuk menyalurkan watak brutalnya. Mas Sulak menyebutkan, bahwa Akil Mochtar adalah tipe seperti itu.

Kemudian mas Sulak menyarankan untuk tidak memilih mereka yang lebih suka menonton film porno di ruang sidang saat mengikuti rapat paripurna DPR seperti yang dilakukan Arifinto, anggota DPR dari partai PKS beberapa waktu yang lalu. "Jangan memilih caleg yang memiliki kemampuan aneh-aneh, misalnya autotomi atau kemampuan yang dimiliki golongan reptil untuk menumbuhkan lagi bagian tubuhnya yang sudah putus." Disini mas Sulak mencontohkan Ruhut Sitompul yang senang bersesumbar "Potong leher kalau saya salah". Dilain waktu kita juga mungkin pernah mendengar Ruhut mengatakan potong telinga, potong lidah, dan sebagainya. Menurut mas Sulak, Ruhut sebagai manusia biasa tidak mungkin bebas dari kesalahan. Namun yang membingungkan adalah sampai saat ini kita tidak pernah melihat ada anggota tubuh Ruhut yang hilang atau berkurang. Maka tidak menutup kemungkinan, kalau Ruhut mempunyai kemampuan autotomi.

"Jangan memilih caleg yang bermulut serampangan. Mulut yang serampangan sering memedihkan hati." lanjut mas Sulak. Di tulisan ini mas Sulak mencontohkan kata-kata dari Marzuki Alie seperti berikut ini "Mentawai kan Pulau. Jauh itu. Pulau kesapu tsunami, ombak besar, itu konsekuensi tinggal dipulaulah.... ya kalau takut ombak, jangan tinggal di tepi pantai." Bapak Marzuki tentu saja tidak memikirkan bagaimana perasaan korban Mentawai saat mengatakan hal itu.
To be continue

Tidak ada komentar: