Kamis, 21 Maret 2019

Tentang Kebahagiaan #Tantanganmenulissetiaphari #Kelasmenulisonline

Menjadi bahagia dalam kehidupan adalah impian setiap orang. Bila kamu bertanya pada orang-orang apa tujuan hidup mereka, sebagian besar dari mereka akan menjawab ingin bahagia dalam hidup. Namun, apa sebenarnya arti dari bahagia itu? Ternyata definisi bahagia masing-masing orang itu berbeda-beda. Ada yang berpikir mereka akan bahagia saat mereka sukses dalam karir, yang lain akan menjawab mereka akan bahagia saat mereka bisa membawa manfaat dan menjadi inspirasi bagi orang lain. Sebagian yang lain mungkin akan menjawab mereka bahagia saat bisa membuat orang yang mereka cintai bahagia, dan akan ada banyak definisi bahagia yang berbeda yang akan kamu temukan dari setiap orang.


"Berbahagia bukan berarti kehidupan itu sempurna. Berbahagia berarti anda memutuskan untuk memandang melampaui ketidaksempurnaan."
Gerard Way 

Pernahkah kau mengetahui ada seseorang yang kaya raya ternyata hidup dan rumah tangganya berantakan? Atau kau melihat orang yang cantik dan rupawan ternyata menderita depresi? Pernahkah kau melihat, menonton atau mungkin membaca, orang yang sudah punya popularitas tinggi tetapi masih frustrasi, bahkan ada yang sampai bunuh diri? Mengapa hal itu bisa terjadi? Bukankah mereka memiliki sesuatu yang bisa membuat orang menjadi bahagia? Bukankah kaya raya, memiliki wajah yang cantik dan rupawan, dan memiliki popularitas tinggi, bagi sebagian orang merupakan hal yang membahagiakan?

Ternyata untuk menjadi bahagia kita tidak harus memiliki kehidupan yang sempurna. Ternyata untuk menjadi bahagia, kita juga tidak perlu menjadi orang kaya. Untuk menjadi bahagia, kita tidak perlu mempunyai wajah yang cantik dan rupawan atau memiliki popularitas tinggi. Lantas, hal apa yang bisa membuat kita menjadi bahagia? Hal itulah yang nanti akan kita bahas satu persatu dalam topik Tentang Kebahagiaan untuk Tantangan Menulis Setiap Hari Kelas Menulis Online ini.

Rabu, 20 Maret 2019

Kuputuskan untuk Memilih Tema Bahagia #kelasmenulisonline

Dipostingan sebelumnya aku mengutarakan kebingunganku tentang susahnya mencari tema tulisan. Setelah berkontemplasi selama sekian menit (sekian menit bisa disebut kontemplasi?), akhirnya aku memutuskan untuk menulis dengan tema kebahagiaan. Kenapa aku akhirnya memilih tema ini? Yah, sebenarnya aku punya dua tema yang ingin kupilih, tentang pengelolaan keuangan dan kebahagiaan. Namun dengan pertimbangan tema pengelolaan keuangan sedikit agak berat, dan akupun bukan seorang financial planner mungkin tema itu akan ku gunakan nanti setelah aku benar-benar bisa berkomitmen menulis setiap hari. Untuk saat ini, aku hanya akan mengambil tema yang lumayan ringan saja. Dan tentu saja pilihanku jatuh pada tema kebahagiaan.

Mari kita mendoakan diriku, semoga benar-benar bisa berkomitmen untuk menulis setiap hari ya....

Selasa, 19 Maret 2019

Mencari Tema Tulisan #Kelasmenulisonline

Baru-baru ini aku masuk dalam komunitas Kelas Menulis Online. Dikelas menulis online ini aku dipertemukan dengan teman-teman yang sama-sama punya ketertarikan terhadap dunia tulis menulis. Disini kami belajar tentang bagaimana membangun kebiasaan menulis. Menjadikan aktivitas menulis menjadi aktivitas harian dan juga membangun mindset bahwa menulis itu mudah.

Karena selama ini aku menulis tergantung pada mood, Jadi bagian komitmen dan konsisten menulis setiap hari itu menjadi bagian yang tidak mudah buatku. Apalagi di zaman sekarang ini ada banyak hal yang bisa mendistract fokus kita. Salah satunya adalah sosmed. Aku sering lupa waktu kalau sudah mulai buka sosmed. Yah, meskipun aku sepenuhnya sadar, bahwa sosmed itu tidak baik.

Disisi lain, kesulitanku dalam menulis adalah menentukan tema tulisan. Anggaplah aku sudah komitmen untuk menulis setiap hari. Namun, karena aku tidak tahu tema apa yang akan ku tulis, akhirnya komitmen itu langsung menguap begitu saja. Dan ternyata, menentukan tema itu adalah hal yang cukup signifikan dalam membangun kebiasaan menulis.

Ada yang mau ngasih saran untuk tema tulisanku? 

Sabtu, 16 Maret 2019

TENTANG RINDU #Tantangan 7hari Menulis



Rindu. Tahukah kau apa rindu itu? Pernahkah kau merasakan betapa perihnya merindu? Aku tidak akan merasa sangsi sedikitpun bila kau mengatakan, kau mengerti tentang rindu. Karena sejatinya setiap manusia pasti pernah merasakan rindu. Entah kau seorang pencinta atau hanya seorang pendamba.

Dilan mengatakan kalau “rindu itu berat”. Yah, memang rindu itu berat. Menahan rasa ingin berjumpa dengan orang yang kau cinta dan kau sayang itu memang berat. Ada yang berkata bahwa rindu itu perih. Aku pun tak bisa menafikan bahwa rindu itu memang perih. Akan jauh lebih perih jika kau hanya memendam rindu sendiri. Kau mendambakan orang yang justru tidak pernah menyadari kehadiranmu, bukankah itu perih?

Tetapi, rindu bukan hanya milik para pencinta dan pendamba. Seorang anak bisa merindukan orang tua mereka. Seorang perantau seringkali merindukan kampung halaman dan segala cerita yang mengikutinya. Seorang teman terkadang merindukan kehadiran sahabat yang selalu mendukungnya dalam keadaan apapun. Seorang pendaki merindukan pulang dan tidur dikasur empuknya. Orang dewasa merindukan masa kecilnya. Seorang pensiunan merindukan pekerjaannya. Begitulah, rindu bisa dimiliki siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, kedudukan, atau pekerjaan.

Aku juga sering merindu. Terkadang aku merindukan masa kecilku. Masa dimana tidak pernah ada waktu untuk terlalu memikirkan masa depan dan hal-hal rumit lain. Yang ada hanyalah tentang bagaimana menikmati hari ini. Kebahagiaan saat itu begitu sederhananya. Tidak dilarang bermain saja sudah begitu girangnya. Anak kecil memang tidak serumit orang dewasa.
Dilain waktu, aku merindukan masa dimana aku menjadi seorang mahasiswa dan aktif di berbagai organisasi. Hari-hari dilalui dengan sangat dinamis. Tidak semonoton menjadi seorang karyawan seperti saat ini.

Merindukan masa lalu bukan berarti kita tidak mensyukuri hari ini. Bisa jadi saat ini adalah masa dimana kau merasa menjadi orang paling berbahagia di dunia. Tetapi tetap saja, kau tidak pernah bisa membebaskan dirimu dari kerinduan. Karena setiap tempat dan peristiwa selalu membawa ceritanya sendiri.


#Tantangan 7hari Menulis

Sabtu, 02 Maret 2019

Mengukir Masa Depan

Kita memang tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa mengukir masa depan. 

Jangan melampaui batas toleransi

Saat kau masih diberikan toleransi, maka bersyukurlah. Jangan sampai kau melampaui batas. Karena saat orang sudah merasa kecewa, maka segala usaha akan menjadi sia-sia. Jangan sampai kau menyesal disaat segalanya sudah terlambat. 

Jumat, 01 Maret 2019

Menertawakan Kebodohan Sendiri

Pernahkah kau menertawakan kebodohanmu sendiri? Mungkin saja kau pernah ditinggal pacar lantas merana, merasa duniamu hancur. Merasa kamu bakal tidak bahagia tanpa mantanmu itu. 
Merasa bahwa tanpa dia, kamu bukanlah apa-apa. 

Namun, saat ini mungkin saja kau justru menertawakan kebodohanmu itu. Menertawakan mengapa kau begitu naif, menertawakan mengapa kau begitu bodohnya karena menganggap dia adalah yang terbaik, dan tidak akan ada yang bisa menggantikannya dihatimu. 

Saat ini mungkin kamu sudah benar-benar sadar bahwa ternyata dia memang tidak pantas untukmu. Ternyata dia bukanlah yang terbaik. Dia tidak pantas untuk mendampingimu, dan menjadi teman hidupmu. Dan kesadaranmu itu yang membuatmu menertawakan dirimu yang dulu. Kebodohan-kebodohan masa lalu. 

Kamis, 21 Februari 2019

Perasaan Iri

Sangat manusiawi jika kita memiliki perasaan iri terhadap kehidupan orang lain. Terkadang kita bisa iri dengan kesuksesan orang lain dalam membangun karirnya. Tak jarang kita pun iri dengan begitu melimpahnya materi yang orang lain punya.

Aku juga sering merasa iri. Aku iri saat ada orang lain yang bisa mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang produktif, sementara aku lebih banyak membuang-buang waktu. Aku iri dengan orang yang pengetahuan agamanya sangat jauh diatas ku, sementara aku hal-hal yangendasar pun masih banyak yang alfa. Aku iri saat temanku punya kemampuan menulis yang jauh diatasku, sementara aku begini2 aja.


Jalan Hidup

Hari ini aku terlibat sebuah percakapan di whatsap dengan teman yang juga adik tingkatku di kampus. Sebuah obrolan santai namun cukup membuat aku tertarik untuk menuliskannya disini. Di blog sederhana yang jarang di update ini.

Obrolan tentang jalan hidup masing-masing orang. Yah, Setiap orang punya jalan hidupnya sendiri-sendiri. Ada yang sukses dalam karir, tapi mandek dalam urusan jodoh, ada juga yang beruntung dalam urusan jodoh, tapi stagnan dalam urusan karir.

Seperti apapun jalan hidup yang kita tempuh sekarang, tidak perlulah untuk membanding-bandingkannya dengan orang lain. Cukup jalani, nikmati kemudian syukuri. 

Rabu, 09 Januari 2019

Hidup itu Pilihan

Hidup itu pilihan. Kita bebas memilih akan seperti apa kita menjalani hidup ini. Begitu juga untuk karir. Ada orang yang memilih untuk menjadi karyawan, yang setiap bulan menerima gaji. Kebanyakan dari mereka memilih itu karena pertimbangan keamanan.

Ada pula yang memilih untuk menjadi seorang freelancer dan enterpreneur. Merkea mungkin memilih karir ini dengan pertimbangan kenyamanan. Tidak perlu terikat jam kerja, tidak perlu ditekan dan diomeli atasan.

Tentu saja, setiap pilihan itu ada plus dan minusnya. Apapun pilihan karirmu, mari kita saling mendoakan kesuksesan masing-masing.